Kisah Inspiratif
Oleh ; Eka Fadhiel Ibrahim
Tahukah anda bahwa ternyata pohon bambu tidak menunjukkan pertumbuhan berarti kurang lebih selama 5 (lima) tahun pertama. Walaupun setiap hari diberikan pupuk dan tersiram dengan rajin, tumbuh kembangnya pun hanya beberapa centimeter saja. Namun setelah lima tahun, maka pertumbuhan pohon bambu tidak dapat dibendung, ia mambpu tumbuh begitu pesat dan ukurannya tak hanya lagi centimeter melainkan meter. Dan itu hanya terjadi dalam hitungan minggu kawan.
Sebetulnya apa gerangan yang terjadi dengan fenomena sebuah pohon bambu ?
Ternyata, selama kurun waktu lima tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan hebat pada akar, dan bukan pada batang. Pohon bambu sedang menyiapkan pondasi yang sangat kuat untuk menopang ketinggiannya yang akan tumbuh sekitar berpuluh-puluh meter.
Bayangkan dan khayalkan apa yang akan terjadi jika pohon bambu tidak memiliki akar yang kuat untuk menopang ketinggiannya? Tentu, dengan sedikit tiupan angin saja akan membuatnya tumbang.
Pesan Moral
Jika anda sedang atau sudah mengalami kegagalan dan merasa jauh sekali dari hasil yang anda inginkan dan harapkan, sebenarnya bukan berartu anda tidak mengalami perkembangan. Justru anda sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa dasyhat di dalam diri anda. Mental anda sedang ditempa dan dipersiapkan menuju kesuksesan anda.
Ketika anda lelah, resah bahkan hampir ingin menyerah dalam mengatasi keras dan kejamnya kehidupan. Tetaplah semangat dan petiklah hikmah dari pelajaran moral sebuah pohon bambu ini. jika kita cepat putus asa maka hanya akan memberikan kita kehampaan atau kesia-siaan belaka atas kerja keras yang selama ini telah kita lakukan. Sehingg akhirnya kita tak dapat memetik manisnya hasil perjuangan selama ini.
Sebagai insan, yang dianugerahi Tuhan sebuah akal, budi dan perasaan, seyogyanya kita harus belajar dari pohon bambu yang mana hampir seluruh bagiannya memiliki manfaat. Begitupula kita sebagai manusia, peran kita di dunia ini adalah sebagai khalifah. Maka setiap tindakan, baik perkataan, perbuatan dan pikiran yang kita lakukan hendaknya baik dan berdampak baik pula bagi sesama mahkluk ciptaan-Nya.
Buya Hamka berkata; “Kalau hidup hanya sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau kerja sekedar kerja, kera pun juga bekerja”
Maka jadilah manusia yang dapat memberikan manfaat bagi lainnya. Tak hanya sekedar hidup, tapi menghidupkan, tak hanya bekerja tapi bekerja berlandaskan ibadah. Karena semua tentu akan kembali kepada niat kita dalam melakukan sebuah tindakan.
Jika anda amati, ketika pohon bambu terterpa angin kencang , dia akanmerunduk. Dan setelah hembusan angin berlalu, dia pun akan tegak kembali. Seperti perjalanan hidup seseorang manusia, pastilah tidak lepas dari musibah, rintangan. Jadilah seperti pohon bambu! Fleksibelitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada kokohnya keteguhan hati dalam menjalani hidup, walau penuh rintangan dan cobaan namun tidak kaku, pasrah, bahkan putus asa.
Sebuah pohon bambu setelah tunasnya tumbuh keluarlah rebung. Hal ini mengajarkan bagaimana kita perlu sebuah PROSES untuk menjadi lebih baik dengan kesabaran, ketekunan, kegigihan dalam berusaha. Sukses hidup dicapai melalui PROSES, dan bukan sesuatu yang INSTAN yang dengan mudah tercipta.
Sobat, tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh dan berkembang, tak ada alasan untuk berlama-lama terpendam dalam keterbatasan, tak ada alasan berdiam diri meratapi kepediahn nasib yang tersurat, karena bagaimanapun pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempersiapkan diri dalam kondisi yang paling sulit dan rumit sekalipun. Maka siapkanlah diri anda untuk menerima segala kemungkinan yang akan terjadi nanti, entah baik atau buruk sekalipun.
Jangan pernah menyesali setiap detik-detik kehidupan yang telah ditakdirkan Tuhan untukmu. Tetap optimis dan singkirkan segala pikiran pesimis dalam meraih kesuksesan. Teruslah melangkah, teruslah berusaha nikmati setiap getir kehidupan. “hari hari yang baik akan memberi kebahagian dan Hari-hari yang buruk akan memberi pengalaman”
Pastikan dalam lima tahun mendatang, hidup kita akan MENJULANG TINGGI dan menjadi PEMBERI BERKAH bagi sesama.
Oleh : Mochammad Reza Amiruddin, S.Ag
(Ketua Umum Yayasan BPI Al-Falahiyyah)
“Bukanlah kesulitan yang membuat kita TAKUT,
tapi ketakutanlah yang membuat kita SULIT”
“Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah
dan jangan pernah menyerah untuk mencoba”
“Maka janganlah katakan kepada Allah, aku punya masalah “BESAR”,
Namun katakanlah pada masalah; Aku punya Allah yang MAHA BESAR”
Oleh ; Aby Cecep supandi, S.Pd.I (Wali Kelas V MI Al-Falahiyyah)
Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. “Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya ? atau tentang aku ?” Mendengar pertanyaannya si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya. “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai”. “Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek.
Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari sebatang pensil yang nenek pakai. “Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya” ujar si cucu.
Si nenek kemudian menjawab “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini”. “Pensil ini mempunyai lima kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu didalam hidup ini”. Si nenek kemudian menjelaskan lima kualitas dari sebuah pensil.
Pertama ; Pensil mengingatkan kamu kala kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil kala menulis, kamu jangan pernah lupa kalau tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.
Kedua : Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima kesusahan dan penderitaan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik.
Ketiga ; Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk menggunakan penghapus untuk memperbaiki kata-kata yang salah . oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang buruk. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.
Keempat ; Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada didalam sebuah pensil. Oleh sebab itu selalulah berhati-hati dan menyadari hal-hal yang ada di dalam dirimu.
Kelima ; Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda atau goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dalam berucap dan bertindak.